BTemplates.com

Angry Birds - Prescision Select

Translate

"Masa depan sudah menanti kita"

selamat membaca semoga bermanfaat..

Sunday, 20 August 2017

menumbukan sikap cinta lingkungan



Jaga lingkungan, cintai ibu pertiwi
Membangun kesadaran masyarakat pentingnya memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam menghijaukan Kabupaten Kediri yang diprakarsai Bupati Kediri dr. Hj Haryanti Sutrisno dengan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon (OBIT ) 28 Nopember 2014 di Kawasan Wisata Gunung Kelud kini merambah di wilayah Kecamatan Wates.

MG 3794Kegiatan Penghijauan dan penanaman bibit pohon di lokasi Hulu Sumber Kolak Truneng Desa Tempurejo Kecamatan Wates diikuti oleh ± 600 orang, yang terdiri dari Muspika, Perangkat Desa, Kepala UPTD, Guru, Siswa-siswi, Lembaga, Karang Taruna dan Swasta serta Masyarakat . Senin ( 1/12 ).

Manfaat dari pohon sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena pohon menghasilkan Oksigen yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernafas. Terutama Pohon Trembesi, yang mampu menyerap karbon dioksida lebih besar dibandingkan pohon lain. Menurut penelitian Endes N. Dahlan Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya.

Jenis-jenis bibit yang ditanampun beraneka ragam, yaitu Pule, Aren, Trembesi, Akasia, SirsatDSC 0112 dan Kemiri. Untuk bibit Pule dan Aren masing-masing sebanyak 300 bibit. Trembesi 100 bibit, Akasia 50 bibit, Sirsat 40 bibit dan Kemiri 10 bibit. Secara keseluruhan bibit yang ditanam 800 bibit.

Drs. Ec. H. Puji Hermono, SH, MSi Camat Wates kegiatan penghijauan sengaja mengajak anak anak sekolah guna menumbuhkan sikap dan perilaku cinta lingkungan. Dengan mendidik anak mencintai alam melalui pelaksanaan penghijauan sejak dini, kedepan akan muncul generasi penerus pejuang pelestari alam.
Dulu, Indonesia terkenal dengan tanahnya yang subur. Tanaman apapun bisa tumbuh subur di sana. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, Indonesia tidak lantas menjadi lebih baik, karena tanah yang dulu subur menjadi gersang dan tandus. Gagal panen sering terjadi akibat cuaca yang mulai tidak bersahabat. Semua bukan tanpa sebab, karena banjir, tanah longsong, tsunami, kekeringan, dan dampak buruk lainnya terjadi akibat perlakuan manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti pembalakan liar, pembakaran hutan, illegal loging, dan masih banyak bentuk kerusakan lainnya. Jika hal itu dibiarkan dan tidak segera diatasi, apa yang akan terjadi dengan bangsa ini?

Untuk menghindari ancaman yang setia mengintai setiap tahunnya, kini saatnya kita mulai memperlakukan lingkungan dengan baik dan bersahabat, salah satunya dengan menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan pada anak usia 5 -12 tahun. Mengapa demikian? Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan sejak usia dini akan membuat mereka memiliki perlakuan yang baik dan ramah terhadap alam. Selain itu, pada anak usia 5-12 tahun, biasanya mereka lebih gampang diarahkan. Apalagi jika yang mengarahkan adalah pihak-pihak yang berpengaruh, seperti orang tua, guru sekolah, tokoh masyarakat lainnya.

Salah satu cara yang tepat dan efektif untuk menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan pada anak usia 5 -12 tahun adalah melalui dunia pendidikan. Institusi pendidikan harus mampu menjadi benteng utama yang tangguh untuk menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak didiknya. Sebagai upaya untuk menumbuhkan sikap, perilaku dan budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak sejak usia dini, maka kita bisa mengajarkan anak beberapa metode pendidikan yang berhubungan dengan alam, seperti : outbond, teori menanam dan melestarikan tanaman, menjaga lingkungan Membangun kesadaran masyarakat pentingnya memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam menghijaukan Kabupaten Kediri yang diprakarsai Bupati Kediri dr. Hj Haryanti Sutrisno dengan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon (OBIT ) 28 Nopember 2014 di Kawasan Wisata Gunung Kelud kini merambah di wilayah Kecamatan Wates.

MG 3794Kegiatan Penghijauan dan penanaman bibit pohon di lokasi Hulu Sumber Kolak Truneng Desa Tempurejo Kecamatan Wates diikuti oleh ± 600 orang, yang terdiri dari Muspika, Perangkat Desa, Kepala UPTD, Guru, Siswa-siswi, Lembaga, Karang Taruna dan Swasta serta Masyarakat . Senin ( 1/12 ).

Manfaat dari pohon sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena pohon menghasilkan Oksigen yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernafas. Terutama Pohon Trembesi, yang mampu menyerap karbon dioksida lebih besar dibandingkan pohon lain. Menurut penelitian Endes N. Dahlan Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya.

Jenis-jenis bibit yang ditanampun beraneka ragam, yaitu Pule, Aren, Trembesi, Akasia, SirsatDSC 0112 dan Kemiri. Untuk bibit Pule dan Aren masing-masing sebanyak 300 bibit. Trembesi 100 bibit, Akasia 50 bibit, Sirsat 40 bibit dan Kemiri 10 bibit. Secara keseluruhan bibit yang ditanam 800 bibit.

Drs. Ec. H. Puji Hermono, SH, MSi Camat Wates kegiatan penghijauan sengaja mengajak anak anak sekolah guna menumbuhkan sikap dan perilaku cinta lingkungan. Dengan mendidik anak mencintai alam melalui pelaksanaan penghijauan sejak dini, kedepan akan muncul generasi penerus pejuang pelestari alam.
Dulu, Indonesia terkenal dengan tanahnya yang subur. Tanaman apapun bisa tumbuh subur di sana. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, Indonesia tidak lantas menjadi lebih baik, karena tanah yang dulu subur menjadi gersang dan tandus. Gagal panen sering terjadi akibat cuaca yang mulai tidak bersahabat. Semua bukan tanpa sebab, karena banjir, tanah longsong, tsunami, kekeringan, dan dampak buruk lainnya terjadi akibat perlakuan manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti pembalakan liar, pembakaran hutan, illegal loging, dan masih banyak bentuk kerusakan lainnya. Jika hal itu dibiarkan dan tidak segera diatasi, apa yang akan terjadi dengan bangsa ini?

Untuk menghindari ancaman yang setia mengintai setiap tahunnya, kini saatnya kita mulai memperlakukan lingkungan dengan baik dan bersahabat, salah satunya dengan menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan pada anak usia 5 -12 tahun. Mengapa demikian? Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan sejak usia dini akan membuat mereka memiliki perlakuan yang baik dan ramah terhadap alam. Selain itu, pada anak usia 5-12 tahun, biasanya mereka lebih gampang diarahkan. Apalagi jika yang mengarahkan adalah pihak-pihak yang berpengaruh, seperti orang tua, guru sekolah, tokoh masyarakat lainnya.

Salah satu cara yang tepat dan efektif untuk menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan pada anak usia 5 -12 tahun adalah melalui dunia pendidikan. Institusi pendidikan harus mampu menjadi benteng utama yang tangguh untuk menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak didiknya. Sebagai upaya untuk menumbuhkan sikap, perilaku dan budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak sejak usia dini, maka kita bisa mengajarkan anak beberapa metode pendidikan yang berhubungan dengan alam, seperti : outbond, teori, dan lain-lain. Selain itu, pendidik juga bisa mengajak anak-anak melakukan aksi sosial, diantaranya : tanam pohon, membersihkan lingkungan dari sampah, dan lain sebagainya.

Menumbuhkan generasi yang cinta lingkungan bukan hanya tanggung jawab para pendidik saja, karena orang tua maupun masyarakat juga memiliki tanggung jawab yang sama pada generasi muda. Anak-anak usia 5-12 tahun merupakan harapan bangsa, ditangan merekalah diharapkan budaya ramah lingkungan di seluruh wilayah akan terbangun. Jadi, dengan menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan pada anak usia 5 -12 tahun, maka kelak mereka akan memahami betapa pentingnya menjaga dan merawat lingkungan.

Beberapa cara yang bisa di ajarkan kepada anak-anak usia 5-12 tahun, diantaranya :
- Mengajarkan pada anak bagaimana caranya menghemat energi listrik
- Mengajarkan pada anak agar bijak dalam pemakaian air
- Ajarkan kepada anak cara berkebun atau menanam tanaman hias di pekarangan rumah
- Mengajarkan cara mendaur ulang sampah.
- Rekreasi ke alam
- Memberikan contoh nyata kepada anak tentang cara mencintai alam

Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment